
Jemaat Ahmadiyah pun diterima dengan baik oleh Bupati di pendopo.


Dalam kesempatan itu, bupati yang ramah pada setiap orang itu berharap agar Jemaat Ahmadiyah mampu menjaga dan merawat kondusifitas didaerahnya.
Bupati yang mantan wartawan dan lulusan pesantren yang dikenal sebagai seorang Pluralis ini mampu merawat kerukunan masyarakatnya, serta memberikan pengayoman bagi kaum minoritas. Ia menambahkan, bahwa di Wonosobo sering diadakan pertemuan lintas agama dan berkeyakinan sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi.

Setelah beberapa saat kemudian, Bilal Ahmad, jurnalis TV Muslim mulai mengadakan wawancara kepada Bupati Wonosobo.
Wawancara seputar sikap pluralis dan keharmonisan masyarakat Wonosobo, potensi alam, budaya, hingga kearifan local lainnya, dll.
Selanjutnya mubaligh wilayah pun menyerahkan cindera mata berupa Alquran (The Holy Quran) dengan terjemah dan tafsir singkat Jemaat Ahmadiyah berbahasa Indonesia. Bupati dengan senang hati menerimanya. Sebelum berpamitan, kita sempat menyampaikan kepada Bupati, bahwa hanya dengan MTA inilah kami mampu berbuat untuk Wonosobo, semoga bisa membantu meningkatkan perekonomian dengan hadirkan wisatawan asing setelah melihat tayangan Wonosobo yang indah melalui MTA internasional.
Pertemuan lebih dari 2 jam itu membawa kesan yang mendalam bagi Jemaat Ahmadiyah dan MTA, karena sikap ramah, terbuka, rendah hati, serta sederhana yang ditunjukan Bupati [].

Pertemuan lebih dari 2 jam itu membawa kesan yang mendalam bagi Jemaat Ahmadiyah dan MTA, karena sikap ramah, terbuka, rendah hati, serta sederhana yang ditunjukan Bupati [].