"Janganlah kebencian sesuatu kaum mendorong kamu bertindak tidak adil. Berlakulah adil; itu lebih dekat kepada takwa.”

(Al-Maidah ayat 8).

Jumat, 18 Januari 2013

1. Arti Khilafat
Khilafat berasal dari kata kholafa dalam bahasa Arab yang berarti, meninggalkan, pengganti, pewaris, penerus atau wakil.
Dalam istilah kata khilafat mengandung dua makna....
KHILAFAT AKHIR ZAMAN
وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ امَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوْا الصّلِحتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى اْلاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ص وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاط يَعْبُدُونَنِىْ لاَ يُشْرِكُوْنَ بِىْ شَيْئًاط وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذلِكَ فَاُولئِكَ هُمُ الْفسِقُوْنَ
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang dari antara kamu yang beriman dan berbuat amal saleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah-khalifah di muka bumi ini, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah-khalifah dari antara orang-orang yang sebelum mereka, dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhai bagi mereka dan niscayalah Dia akan memberi mereka keamanan dan kedamaian sebagai pengganti sesudah ketakutan mencekam mereka. Mereka akan menyembah kepada Ku dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan barang siapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka".
Q.S. An Nur 24: 56
1. Arti Khilafat
Khilafat berasal dari kata kholafa dalam bahasa Arab yang berarti, meninggalkan, pengganti, pewaris, penerus atau wakil.
Dalam istilah kata khilafat mengandung dua makna:
a. Orang yang ditugasi oleh Allah SWT untuk mengadakan perbaikan umat manusia atau sebagai wakil Allah yang disebut Khalifatullah, “Idzqaala rabbuka lilmalaaikati innii ja’ilun fil ardhi khalifah” [Al Baqarah 2: 30]. Khalifatullah memiliki tugas sebagaimana seorang Nabi yaitu, “Liyudhhira ‘alad diini kullihi” artinya, Memenangkan Agama Islam atas agama-agama lain. [Ash Shaf 61:9]
b. Orang yang menggantikan atau meneruskan tugas-tugas seorang Nabi yang disebut Khalifatun Nabi (Khilafah ‘ala minhajin Nubuwwah). Diantaranya Khulafaur Rasyidin. Khalifatun Nabi bertugas meneruskan tugas Nabi.

2. Masa Kepemimpinan Islam terbagi kedalam 4 era:
عن حذيفة رض قال، قال رسول الله صلعم تكون النبوة فيكم ما شاء الله ان تكون ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ماشاء الله ان تكون ثم تكون ملكا عاضا فتكون ما شاء الله ان تكون ... ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ثم سكت
Dari Hudzaifah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Akan terjadi Nubuwat sampai masa yang disukai Allah.., kemudian akan ada khilafat dalam nubuwat sampai masa yang disukai Allah.., Kemudian akan berdiri kerajaan sampai waktu yang dikehendaki Allah.., kemudian akan ada khilafat dalam nubuwat, kemudian beliau berdiam diri”. [Musnad Ahmad, Baihaqi, Misykat hal. 461]

a. Era Kenabian
Era kenabian merupakan masa kepemimpinan Islam berada langsung ditangan Rasulullah SAW selama beliau masih hidup, pada era ini merupakan masa terbaik umat Islam sebagaimana dinyatakan dalam Hadits beliau SAW: “Khairul quruuni qarni..”

b. Era Khilafah ‘ala minhajin Nubuwwah
Pada era ini kepemimpinan Islam berada ditangan Khulafaur Rasyidin, yaitu Khalifah Abu Bakar As Sidiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Era ini juga merupakan masa terbaik yang dalam Al Qur an disebut sebagai contoh bagi umat manusia [Ali Imran 3:110]. Khulafaur Rasyidin memimpin umat Islam selama 30 tahun.

c. Era Kerajaan
Pada era ini umat Islam berada dibawah kepemimpinan “mulkan” (sistim kerajaan). Sistim kepemimpinan seperti ini pertama kali dilaksanakan oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Selanjutnya berdiri Dinasti Umayyah di Damaskus (661-750), Dinasti Abbasiyah di Baghdad (750-1258), Dinasti Abbasiyah di Kairo (1261-1517), Dinasti Utsmaniyah di Turki (1517-1924).
Karena pada masa ini kepemimpinan Islam tidak murni lagi mengemban misi kenabian (Khilafah ‘ala minhajin Nubuwwah), maka misi Islam yang sebenarnya berada ditangan para Mujadid sebagaimana sabda Nabi SAW: “Innallaha ‘aza wajalla yab’atsu lihadzihil umati ‘ala ra’si kulli mi ati sanatin man yujaddidu laha diinaha”. Artinya: Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT akan mengirimkan untuk umat ini pada permulaan setiap seratus tahun seorang mujaddid (pembaharu) yang akan memperbaiki agamanya”. [Abu Daud & Misykat hal. 36]

Dalam buku Hijajul Kiromah hal. 135-139 karya Nubuwah Sidiq Khan, disebutkan para Mujadid dalam setiap abadnya, yaitu:
Abad I : Umar bin Abdul Azis
Abad II : Imam Syafi’I
Abad III : Abu Syarah/ Abu Hasan Asysyari
Abad IV : Abu Ubaidullah Nisyapuri/ Abu Bakar Baqlani
Abad V : Imam Ghazali
Abad VI : Sayyid Abdul Qadir Jaelani
Abad VII : Imam Ibnu Taimiya/ Khwaja Mu’inuddin Chisti
Abad VIII : Hafiz Ibnu Hajar Asqalani/ Saleh bin Umar
Abad IX : Imam Suyuti
Abad X : Imam Muhammad Tahir Gujrati
Abad XI : Mujaddid Alif Tsani Sarhindi
Abad XII : Syah Waliullah Muhaddas Dhelwi
Abad XIII : Sayid Ahmad Brelwi
Abad XIV : Imam Mahdi & Masih Mau’ud

d. Era Khilafah ‘ala minhajin Nubuwwah
Pada masa ini merupakan era kebangkitan kembali “Khilafat ‘ala minhajin Nubuwah”. Sejak berakhirnya masa kekhalifahan Turki Usmani runtuh (1924), begitu banyak usaha-usaha yang dilakukan pemimpin Islam untuk menegakkan kembali berdirinya khilafat. Contohnya upaya yang dilakukan melalui Konggres Islam sedunia pada tahun 1926 di Kiro Mesir, KTT Islam yang dihadiri 38 negara pada tahun 1974 di Lahore Pakistan dan beberapa usaha lain yang sampai sekarang belum juga berhasil. Sistim khilafat ini datangnya langsung dari Allah SWT, bukan manusia yang membentuknya. Umat Islam jika ingin mendapat nikmat khilafat bisa berikhtiar hanya dengan menjadikan diri mereka sebagai manusia yang beriman dan senantiasa beramal soleh [An Nur 24:56]. Jika mereka belum mendapat nikmat khilafat, mungkin dikarenakan belum memenuhi kriteria tersebut.

3. Khilafat Akhir Zaman
Khilafat ‘ala minhajin Nubuwah merupakan periode terakhir kepemimpinan Islam di zaman akhir. Untuk itu perlu kiranya kita mengetahui tanda-tanda akhir zaman yang banyak disebutkan dalam Al qur an maupun Hadits, sehingga kita bisa menyambut kedatangan Khilafat ‘ala minhajin Nubuwah di zaman akhir ini.
Tanda-tanda zaman akhir:


a. Apabila matahari di gulung, apabila bintang-bintang menjadi suram, apabila gunung-gunung dihancurkan, apabilan unta-unta betina bunting sepuluh bulan ditingglakan, apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, apabila sungai-sungai disalurkan, apabila manusia dikumpulkan, apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup akan ditanya, karena dosa apa ia dibunuh, apabila buku-buku disebarluaskan, apabila langit dibuka, apabila neraka dinyalakan, apabila surga didekatkan, Q.S. At Takwir: 1-13

b. Terjadi gerhana bulan dan matahari dalam satu bulan Ramadhan, Q.S Al Qiyamah: 8-9 dan Sunan ad Darul Quthni

c. Ilmu agama terangkat, kejahilan meluas, banyak perzinahan, minumnan keras menjadi-jadi (Misykat), jumlah wanita akan lebih banyak dari kaum pria (Bukhori, Muslim), Tanah Arab menjadi subur (Muslim), Pemimpin bukan ahlinya (Bukhari), masa menjadi berdekatan (Tirmidzi), suara-suara akan riuh di masjid-masjid, orang kafir menjadi pemimpin, orang hina menjadi pemimpin bangsa, orang dihormati karena kejahatannya, banyak penyanyi wanita, banyak alat musik, orang laki-laki pakai sutra (Tirmidzi), Imam Mahdi dan Masih Mau’ud akan datang.

4. Menyambut Khilafat Zaman Akhir.
a.    Mengenalnya, “Man lam ya’rif imaama zamaanihi faqod maata maitatal jaahiliyyati”, Artinya, Orang-orang yang tidak mengenal Imam zamannya maka sesungguhnya mereka mati dalam keadaan jahiliyah. [Abu Daud & kanzul Ummal hal. 200 jld ke III]

b. Baiat ditangannya, “Waman maata walaisa fi ‘unuqihi bai’atun maata miitatan jaahiliyatan”, Artinya, Dan barang siapa mati tidak ada baiat padanya, maka matinya adalah mati jahiliyah. [Muslim & Misykat hal. 320]

c. Masuk kedalam Jama’ahnya, “Lal islaama illa bi jama’atin…”
d. Ta’at kepadanya, “Walal jama’ata illa bi imaarotin, walal imaarota illa bi tho’atin”

5. Ahmadiyah sebagai Lembaga Khilafah
Ahmadiyah sebagai Lembaga Khilafah berdiri dengan kriteria sebagaimana Lembaga Khilafah ‘ala minhajin Nubuwwah. Sebagaimana Khilafah Rasyidah mengikuti Roasulullah SAW yang dipilih oleh dan dari orang-orang yang beriman dengan petunjuk Al Quran melalui syuura [Ali Imran 3:160]. Sebagaimana sabda Khalifah Umar bin Khatab ra, “Tiada khilafat tanpa syuura (musyawarah)” [Izalat al Khifa’an Khilafat al Khulafa]. Khilafah Ahmadiyah merupakan lembaga khilafah yag dipilih melalui syura oleh dan dari orang-orang beriman, yang meneruskan tugas-tugas Rasulullah SAW di akhir zaman yang ditandai dengan kedatangan Masih Mau’ud dan Imam Mahdi sebagai penggenapan nubuatan Rasulullah SAW. Khalifah akhir zaman atau disebut khalifah al Masih, akan melanjutkan tugas rasulullah saw “Liyudhhiru ‘alad diini kullihi” dengan cara “Yuhyidiina wayuqimusy syari’ah”.[]

Monday, January 7, 2013 Penduduk Tavakubu, Ilisapeci Dreu, kiri, menerima bantuan dari Humanity First, Australian.

Sebanyak 22 keluarga yang tinggal di pemukiman Tavakubu di Lautoka di kunjungi oleh organisasi internasional yang memberikan bantuan kepada mereka setelah rumah mereka hancur total saat terkena Badai Siklon Tropis Evan. Para penduduk yang telah berjuang untuk mendapatkan perlengkapan guna membangun kembali rumah mereka diberi jatah makanan dari Humanity First Australia, Sabtu. Salah satu orang pertama yang ditemui oleh kelompok Humanity First, Ilisapeci Dreu mengatakan bantuan dari Humanity First waktunya tepat. "Kami menyatakan terimakasih atas bantuannya," kata Ms Dreu.

Humanity First Australia yang dikoordinasi oleh Mohammed Shah mengatakan Group mereka akan mendistribusikan persediaan makanan kepada keluarga yang terkena dampak terburuk di Lautoka. "Kami berada disini sudah beberapa hari dan kami telah melihat banyak sekali orang-orang yang masih membutuhkan bantuan.

Kami hanya melakukan apa yang kami bisa dan menyediakan kebutuhan mendasar kepada mereka semua," kata Shah. "Kami memiliki organisasi di banyak negara di seluruh dunia dan tugas utama kami berfokus pada pemberian bantuan pada orang-orang atau keluarga yang terkena dampak bencana." (jusman) Sumber: Fijitimes.com
 Thursday, January 3, 2013, Press Release: Pertemuan Tahunan Muslim ditutup dengan Pidato Pemimpin Islam Dunia Membela kehormatan Nabi Muhammad saw adalah tugas semua Muslim sejati sepanjang masa Konvensi Tahunan ke 121 (Jalsa Salana) Jamaah Muslim Ahmadiyah di India ditutup kemarin di Qadian dengan pidato yang berbobot yang menginspirasi iman oleh Khalifah Kelima, Pemimpin Dunia Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad.

Pidato Khalifah tersebut disiarkan melalui satelit dari Masjid Baitul Futuh di London. Jalsah Salanah ini menarik lebih dari 18.000 orang dari seluruh dunia di Qadian, sementara sebanyak 4.000 orang lainnya berkumpul di London dalam sesi penutupan. Sekitar satu jam pidato, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad berbicara secara rinci tentang membela kehormatan Rasulullah saw secara sungguh-sungguh dan dengan cara yang tepat.
Mengomentari berita tentang ulama-ulama di Pakistan yang menyatakan tahun 2013 sebagai 'Tahun Membela Kehormatan Nabi Muhammad saw’ Beliau mengatakan bahwa hal itu aneh dengan menetapkan hanya satu tahun untuk tugas mulia ini. Sebenarnya ulama seperti itu tidak tulus dalam kecintaan mereka terhadap Rasulullah saw, melainkan termotivasi oleh keserakahan dan kekuasaan saja. Hadhrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan: "Para ulama dan pengikut-pengikut mereka hanya menginginkan untuk memenuhi kepentingan pribadi dan memuaskan ego mereka. Atas nama agama mereka telah menumpahkan darah orang orang-orang yang tidak bersalah dan lemah. Betapa tidak adilnya jika mereka melakukan tindakan keji seperti itu mengatasnamakan Rasulullah saw yang diutus sebagai sumber rahmat dan kasih sayang bagi seluruh dunia."
Khalifah dengan tegas menyatakan bahwa semua serangan terhadap orang-orang yang tidak bersalah itu harus dikutuk dan tidak ada kaitannya dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Beliau mengatakan bahwa mereka telah merampas hak-hak non-Muslim atau bertindak dengan cara penindasan yang melabrak ajaran fundamental Islam. Khalifah memperingatkan bahwa orang-orang seperti itu mengundang azab Allah atas diri mereka sendiri. Selain itu, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menasehatkan bahwa keridhoaan Allah tidak dicapai melalui terorisme, ektremisme atau ketidakadilan, melainkan dengan cara mengikuti ajaran Islam yang damai dan benar.

Khalifah mengatakan, Pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Almasih Yang Dijanjikan, adalah hamba terbesar dari Nabi Muhammad saw. Beliau mengatakan, Hadhrat Masih Mau'ud as dengan kedalaman dan kejelasan yang tak tertandingi telah menggambarkan status sebenarnya dari Nabi Muhammad saw sebagai Nabi universal dan Utusan Tuhan yang sempurna.

Hadhrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan: "Di desa-desa, kota-kota di seluruh dunia hanya Muslim Ahmadi- lah yang menyangkal tuduhan-tuduhan yang dilontarkan terhadap Islam dan Nabi Muhammad saw dengan menekankan kepada non-Muslim bahwa mereka salah telah takut pada Islam. Dan memang dalam berbagai kunjungan, saya menemukan bahwa semua keraguan dan kecurigaan (terhadap Islam) telah dihapuskan." Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menutup pidatonya dengan panggilan yang penuh emosional kepada Muslim Ahmadi di seluruh dunia.

Beliau mengatakan: "Wahai para pengikut Almasih Muhammadi, terangilah akhir malam tahun 2012 dengan cinta dan kesetiaan kepada Nabi Muhammad saw. Jangan membatasi semangat ini untuk satu tahun saja, tetapi terus menerus berkobar setiap hari, setiap tahun, sampai nafas terakhir kalian, atau sampai pada hari ketika seluruh dunia berada di bawah bendera Nabi Muhammad saw.

Beliau melanjutkan: "Setiap Muslim Ahmadi harus melihat kebelakang tahun ini dan menyambut Tahun baru dengan doa dan ibadah yang tulus sampai mengguncangkan Arasy. Berserahlah kepada Allah dengan hati yang pilu sehingga seluruh dunia datang untuk menyambut pesan kasih sayang dan damai dari Nabi Muhammad saw" Sumber: Alislam.org Press Release Terjemah: Jusman []
Friday, January 4, 2013 0 comments TERKAIT : Berita Ahmadiyah, Jalsah Salanah Membela Kehormatan Rasulullah saw adalah Tugas Setiap Muslim Pesan Untuk Dunia: 'Love for All, Hatred for None Jalsah Salanah Qadian ke-121 Dimulai Pertemuan Tahunan ke 121 Ahmadiyah akan Membahas Perdamaian Dunia Gerakan Penghijauan oleh Khuddamul Ahmadiyah di Dewsbury Country Park Pembangunan Masjid 'Hijau' Ahmadiyah Belanda Humanity First: Senyum Penduduk Lautoka Saat Bantuan Tiba Ijtima' Khuddamul Ahmadiyah ke-29 di Gambia Pujian Untuk Ahmadiyah atas Upaya Perdamaian Dunia Related Posts Widget[?] Jalsah Qadian 2011 Qadian (Punjab), 31 Des (ANI): Dalam pesan yang disampaikan atas nama Chief Minister Punjab Parkash Singh Badal, Sardar Sewa Singh Sekhawan, menteri pemerintahan, menyampaikan salam kepada komunitas Ahmadiyah untuk Konvensi Tahunan (Jalsah Salanah) mereka yang ke 121 di Qadian, dan juga memuji upaya Ahmadiyah untuk perdamaian dan persaudaraan dunia. Beliau juga menyatakan keinginan yang mendalam agar Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Pemimpin dunia Jamaah Muslim Ahmadiyah kembali mengunjungi Punjab pada acara Pertemuan dan memberkati semua orang disini. Beliau menambahkan bahwa partisipasi sejumlah besar warga Pakistan dalam acara konvensi ini telah membantu upaya memperkuat ikatan persaudaraan antar kedua negara tetangga. Hadir dalam pertemuan itu, Dr Rajkumar, Union Minister negara, mengatakan bahwa pesan perdamaian dari Ahmadiyah patut diapresiasi dan dihargai. Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa pada saat ini, Ahmadiyah adalah satu-satunya komunitas yang bener-benar bercita-cita untuk menegakkan persatuan dan persaudaraan pada. Beliau juga menyampaikan salam dari Prime Minister Manmohan Singh dan Ketua UPA (United Progressive Alliance) Sonia Gandhi untuk pertemuan ini. Beliau lebih lanjut menyatakan keinginannya untuk dibangunnya perguruan tinggi kedokteran di Qadian dan menyampaikan hal ini kepada pejabat pemerintah yang lebih tinggi. Anggota SPGC Giani Joginder Singh mengatakan bahwa konflik agama muncul karena fanatisme. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa politik harus didasarkan pada kebenaran dan keadilan, dimanapun jika keadilan hilang, hal itu akan menjadi kediktatoran. Baba Sukhdev Singh Bedi (keturunan ke 16 Guru Nanak Dev ji) dari Dera Baba Nanak mengapresiasi jasa Ahmadiyah dan mengundang pada semua orang yang hadir dalam konvensi ini untuk mengunjungi dan melihat Chola Baba Nanak. Para pemimpin terkenal lainnya yang berbicara pada kesempatan tersebut diantaranya Giani Joginder Singh dari Taksal Damdami, Acharya Chand Ramji dari Ayodhya, Deepak Kumar, ketua Block Congress Comittee, Himachal Pradesh, OP Upadhya, Wakil Rektor Universitas Hoshiarpus Guru Ravias, Dr Singh Sukhpreet dari Sikh Chetna Manch, Sant Baba Harpal Singh, wakil dari Nanmdhari Sanstha Bhaini Sahib, Pastor Sumanta Roy, Uskup, India Utara, Dr Sadhvi Prachi, MLA Uttarakhand, Master Mohan Lal, menteri transportasi Punjab. Sebelumnya, tiga hari Konvensi Tahunan Ahmadiyah telah dimulai dari hari Sabtu, dihadiri oleh peserta dari 31 negara termasuk lebih dari 5000 orang dari Pakistan saja. Jamaah Muslim Ahmadiyah adalah sebuah komunitas yang dinamis dan tersebar di lebih dari 200 negara. Didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1889 di Qadian. (ANI) Sumber: Yahoo News India Terjemah: Jusman
Monday, December 10, 2012 0 comments TERKAIT : Berita Ahmadiyah, Dakwah Ahmadiyah, Khalifah Ahmadiyah Pemimpin Jamaah Ahmadiyah Mengatakan Agama adalah Kunci Resolusi Konflik Menteri Kanada Bertemu Khalifah Khalifah Ahmadiyah Tur Khalifah Ahmadiyah ke Kanada, Disambut Meriah Gerakan Penghijauan oleh Khuddamul Ahmadiyah di Dewsbury Country Park Pembangunan Masjid 'Hijau' Ahmadiyah Belanda Humanity First: Senyum Penduduk Lautoka Saat Bantuan Tiba Ijtima' Khuddamul Ahmadiyah ke-29 di Gambia Pujian Untuk Ahmadiyah atas Upaya Perdamaian Dunia Video: Dokumentasi Khalifah Ahmadiyah di Parlemen Eropa, Brussel Donor Darah Muslim Inggris Mendapat Pujian Anggota Parlemen California: Mahasiswa Islam Ahmadiyah Menyelenggarakan Pameran Al-Qur'an Pidato Islam yang Bersejarah di Parlemen Eropa Related Posts Widget[?] Tanggal 4 Desember 2012 pemimpin Jemaat Ahmadiyah seluruh dunia dan Khalifah V Hz. Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato utama yang bersejarah di Parlemen Eropa, Brussel kepada lebih dari 350 orang tamu yang mewakili 30 negara. Acara ini diselenggarakan oleh ‘European Parliament Friends of Ahmadiyya Muslims Group’ yang baru saja dibentuk dimana Kepala dan para wakil kepalanya menyampaikan sambutannya kepada Hz. Mirza Masroor Ahmad. Martin Schulz MEP dan Ketua Parlemen Uni Eropa juga datang untuk bertemu dengan Mirza Masroor Ahmad. Dalam pidato 35 menitnya, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan tentang seruannya kepada Uni Eropa untuk mempertahankan persatuannya, membahas permasalahan imigrasi yang meningkat ke negara-negara Barat, menganjurkan kesetaraan dalam hubungan internasional dan berbicara panjang lebar tentang ajaran utama Islam dalam kaitan dengan perkembangan perdamaian dunia. Hadhrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan bahwa dalam dunia modern ini banyak orang yang memandang Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan dan ekstrimisme dan mereka menyalahkan Islam sebagai penyebab terjadinya konflik di berbagai belahan dunia. Beliau menyatakan bahwa tuduhan seperti itu sangat tidak adil mengingat arti sesungguhnya dari kata Islam adalah damai dan keamanan. Beliau juga berbicara tentang keprihatinan yang meningkat disebabkan meningkatnya imigrasi di negara-negara Barat. Dalam analisa yang lebih terperinci beliau mengatakan bahwa isu tersebut telah menyebarkan rasa ‘kegelisahan dan kecemasan'. Beliau menyalahkan keduanya baik para imigran maupun penduduk setempat yang terlibat konflik. Sementara banyak imigran yang memicu kemarahan penduduk pribumi dengan menolak untuk berbaur dengan penduduk setempat, beberapa segmen penduduk setempat pun tidak menunjukkan sikap toleransi terhadap orang luar. Beliau mengatakan konsekuensi dari perpecahan ini bisa meluas maka beliau mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dan bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Hadhrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan: "Pemerintah perlu membuat peraturan yang dapat mewujudkan dan melindungi sikap saling menghargai. Dimana jika ada sikap yang melukai perasaan yang lain ataupun menyebabkan kerugian bagi orang lain haruslah dihukum. Dengan perhatian kepada para pendatang (imigran) mereka harus masuk (ke negara lain) dengan kesediaan untuk berbaur dengan penduduk setempat. Sedangkan bagi penduduk setempat pun harus bersedia membuka hati mereka dan memperlihatkan sikap toleransi. Mengenai Uni Eropa Hadhrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan: "Pembentukan Uni Eropa merupakan telah menjadi prestasi besar bagi negara-negara Eropa, yang mana hal itu telah menjadi sarana persatuan bagi Benua ini. Sehingga kalian harus melakukan berbagai macam upaya untuk memelihara persatuan ini. Ingatlah bahwa kekuatan Eropa terletak dalam hal persatuan dan kerjasama. Persatuan seperti ini tidak hanya menguntungkan kalian yang berada di benua Eropa ini saja tetapi pada tingkat global kalian akan menjadi sarana bagi Benua ini untuk menjaga kekuatan dan pengaruhnya. Beliau mengatakan kerja sama bukan hanya dibutuhkan di benua Eropa saja tetapi juga di seluruh dunia. Beliau mengatakan: "Berbicara dari sudut pandang Islam, kita harus bekerja keras agar seluruh dunia bersatu. Dalam hal nilai mata uang pun seluruh dunia harus bersatu. Dalam hal bisnis dan perdagangan pun seluruh dunia harus bersatu. Dan dalam hal kebebasan bergerak dan berpindah harus dibuat peraturan yang sama dan praktis sehingga dunia dapat bersatu." Hadhrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan di dalam dunia yang modern, negara-negara tidak dapat lagi dikucilkan dan bahkan kekuatan dunia seperti Amerika Serikat tetap tergantung pada perdagangan internasional dan hubungan luar negeri. Beliau mengatakan negara-negara maju harusnya tidak mengeksploitasi negara yang lebih lemah tetapi harus berusaha menolong mereka berkembang dan berhasil. Hadhrat Mirza Masroor Ahmad juga berbicara mengenai konflik yang terjadi di dunia Arab dan Timur Tengah. Beliau mengatakan sementara di dunia barat telah secara terbuka mengekspresikan ‘kekejaman dan keprihatinan’ terhadap situasi di Syria dan Libia, tetapi mereka juga tidak mempedulikan keadaan yang buruk yang dialami oleh orang-orang Palestina. Hadhrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan “Standar ganda ini telah menyebabkan meningkatnya keberatan dan kemarahan orang-orang di negara muslim terhadap kekuatan besar di dunia. Kemarahan dan kebencian ini sangat berbahaya serta dapat memuncak dan meledak kapan saja. Supaya diketahui bahwa saya tidak berbicara dalam mendukung atau atau condong pada salah satu negara. Apa yang saya harapkan adalah bahwa semua bentuk kekejaman, dimanapun mereka berada harus dihilangkan dan dihentikan. Terlepas apakah perbuatan itu dilakukan orang-orang Palestina, Israel orang dari negara lain.” Hadhrat Mirza Masroor Ahmad juga mengeritik hak veto di dalam lembaga-lembaga Internasional. Beliau mengatakan bahwa sejarah pengambilan suara oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB menunjukan bahwa beberapa kesempatan hak veto telah disalagunakan untuk membantu kelaliman daripada mencegahnya. Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menyimpulkan dengan menyerukan penegakan keadilan dan persamaan. Beliau mengatakan: “Harus selalu diingat bahwa kedamaian hanya bisa diwujudkan dengan menolong kedua belah pihak yang tertekan dan pihak yang menekan dalam cara dengan cara yang tidak dibeda-bedakan, bebas dari kepentingan-kepentingan pribadi tanpa adanya segala macam permusuhan. Perdamaian dibuat dengan memberikan semua pihak ruang lingkup dan kesempatan yang sama.” Sebelum pidato utama, sejumlah anggota Parlemen Eropa menyampaikan kekaguman mereka mengenai Islam yang cinta damai seperti yang ditunjukkan oleh Jemaat Muslim Ahmadiyah. Drs. Charles Tannock, Ketua dari European Parliament Friends of Ahmadiyya Muslims Group mengatakan, “Muslim Ahmadi merupakan contoh nyata toleransi dunia”. Beliau mengutuk penganiayaan Muslim Ahmadi di Pakistan, dan mengatakan 'moto Jamaah Ahmadiyah Love for All Hatred for None merupakan penawar terbaik bagi para jihadis ekstrem.” Tunne Kelam MEP, Wakil Ketua European Parliament Friends of Ahmadiyya Muslims Group mengatakan, beliau menghadiri acara ini karena merupakan suatu kesempatan untuk ‘bergabung dalam cita-aspirari perdamaian'. Beliau memuji Jemaat Muslim Ahmadiyah yang ‘menolak segala bentuk kekerasan dan terorisme’ dan berjanji akan mendukung Jemaat secara global. Baroness Sarah Ludford MEP, Wakil Ketua European Parliament Friends of Ahmadiyya Muslims Group berbicara tentang hubungannya yang sudah lama terbentuk dengan Jemaat Muslim Ahmadiyah di United Kingdom. Beliau mengatakan bahwa semboyan Jemaat Ahmadiyah merupakan ‘Inspirasi benar-benar kita butuhkan di dunia modern.’ Claude Moraes, European Parliament Friends of Ahmadiyya Muslims Group, mengatakan bahwa acara ini telah ‘menarik tingkat partisipasi yang lebih banyak daripada yang kita dapatkan pada setiap pertemuan di Parlemen Eropa’. Jean Lambert, Ketua Delegasi Asia Tenggara pada Parlemen Eropa, mengatakan bahwa beliau akan menanyakan kepada Pemerintah Pakistan mengenai hak suarau dari anggota Muslim Ahmadi. Beliau mengatakan bahwa penting bagi semua pihak memiliki hak untuk memilih dengan bebas dan diskriminasi. Amir Jemaat Muslim Ahmadiyah UK, Rafiq hayat, juga menyampaikan rasa bahagia karena ‘European Parliament Friends of Ahmadiyya Muslims Group' telah dibentuk. Acara bersejarah ini ditutup pada pukul 16.35 dengan doa yang dipimpin oleh Hz. Mirza Masroor Ahmad. Lihat Videonya disini: Sumber: Press Desk Ahmadiyya Muslim Jamaat International Terjemah: Mln. Syihab Ahmad
Tuesday, December 11, 2012 0 comments TERKAIT : Berita Ahmadiyah, Masjid Ahmadiyah Pujian Untuk Ahmadiyah atas Upaya Perdamaian Dunia Ahmadiyah Meresmikan Masjid baru di Jerman Masjid Pertama didirikan di Kepulauan Marshall Gerakan Penghijauan oleh Khuddamul Ahmadiyah di Dewsbury Country Park Pembangunan Masjid 'Hijau' Ahmadiyah Belanda Humanity First: Senyum Penduduk Lautoka Saat Bantuan Tiba Ijtima' Khuddamul Ahmadiyah ke-29 di Gambia Related Posts Widget[?] Hamburg - Jamaah Muslim Ahmadiyah telah meresmikan sebuah masjid di Hamburg Schnelsen dengan dua menara masjid. Masjid Bait-ul-Rasheed, diresmikan oleh khalifah Ahmadiyah, Mirza Masroor Ahmad yang datang dari London. Diantara ratusan para tamu terdiri dari berbagai perwakilan dari Parlemen Hamburg dan Bundestag Jerman, perwakilan dari komunitas Yahudi dan Kristen serta penduduk setempat. gambar: www.welt.de Jamaah Ahmadiyah yang menggambarkan dirinya sebagai gerakan reformasi damai, mengklaim memiliki sekitar 30.000 anggota di Jerman. Sekitar 2.300 diantaranya tinggal di Hamburg. Kesetiaan pada negara Pada acara tersebut para politisi berbicara tentang kewarganegaraan dan kepala polisi Wolfgang Kopitzsch memberikan sambutan hangat. Selanjutnya Mirza Masroor Ahmad memberikan pidato dimana beliau menyerukan umat Islam untuk setia pada negara."Islam tidak mengizinkan segala bentuk ketidaksetiaan pada negara dimana ia tinggal." Selama peresmian tersebut banyak anggota Ahmadiyah berkumpul di luar masjid, yang sebelumnya tempat ini merupakan sebuah bangunan pabrik logam. Dengan memiliki dua menara baru setinggi 14 meter kini masjid bisa terlihat dari luar sebagai masjid. Tidak seperti masjid di kota-kota Jerman lainnya, tidak ada protes di Hamburg Schnelsen. Pemerintah kota telah mengundang warga masyarakat dalam acara peresmian tersebut untuk menunjukkan keterbukaan dan mengurangi ketakutan yang mungin ada, kata Asif Malik, juru bicara Ahmadiyah. Ahmadiyah mengklaim mempunyai puluhan juta pengikut. Ahmadiyah menggambarkan dirinya sebagai 'gerakan reformasi Islam" dan berkomitmen terhadap kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dan pemisahan antara negara dan agama. Didirikan pada tahun 1889 oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad di India. (jusman) Sumber: welt.de ahmadiyyatimes


Bekerjasama dengan kota Almere, Jamaah Muslim Ahmadiyah Belanda berniat untuk membangun sebuah masjid baru untuk Jamaah Muslim Ahmadiyah setempat.
Berlokasi di Magica Laterna Park di Filmwijk, Almere, diatas sebidang tanah yang sebelumnya merupakan tempat bangunan sekolah darurat. Pihak kotamadya berkeinginan untuk mengembangkan kembali tanah dengan bangunan yang berfungsi keagamaan, dan untuk tujuan ini, Jamaah Muslim Ahmadiyah Belanda telah berencana untuk  membangun sebuah masjid baru di lokasi itu. Tetapi pada saat ini Islam telah menjadi isu yang sensitif.
Melihat kegelisahan politik global dan lokal serta sosial Islam di seluruh dunia. Jamaah Muslim Ahmadiyah telah melakukan pendekatan yang berbeda dalam hal desain untuk masjid baru mereka.
Masjid baru akan lebih transparan dan terbuka bagi masyarakat umum, strukturnya sendiri lebih kontemporer dan disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.


Langkah yang sedikit terisolir tidak dapat diterima oleh sebagian besar orang.
Jamaah Ahmadiyah ingin menunjukkan bahwa dengan masjid dan keimanan mereka, mereka akan menghormati, damai dan terbuka pada orang lain. Cinta untuk semua dan tiada kebencian untuk siapapun. (jusman); sumber: www.ahmadiyyamosques.com