Jombang: Jumat malam (3/1/2014) di Pondok pesantren Tebuireng telah diadakan puncak acara peringatan wafatnya bapak Pluralisme Indonesia, haul Gus Dur ke-4. Acara penuh makna bagi banyak kalangan itu dihadiri Presiden RI SBY dan para tamu penting. Selain ceramah presiden dihadapan lebih dari lima ribu hadirin, juga digelar tahlil akbar, seusai sholat Isya. Sebelumnya, rangkaian peringatan empat tahun meninggalnya mantan Ketua umum PBNU diisi dengan beberapa kegiatan. Diantaranya, pagelaran seni barongsai dan liang-liong oleh komunitas Tionghoa Jombang, kemudian penampilan hadrah seribu rebana (melibatkan ribuan santri dan warga).
Paket peringatan itu dimulai 22
Desember, dengan diawali pertemuan majelis pengasuh pondok pesantren
se-Indonesia. Ada juga dihelat acara dialog budaya dengan narasumber budayawan
Emha Ainun Najib.
Di acara puncak haul yang ketat
dengan penjaga keamanan di malam itu, para tamu yang hadir didominasi warga
nahdliyin Jombang dsk, Gusdurians Jatim, kemudian para tamu undangan yang
terdiri dari tokoh lintas agama.
Tidak ketinggalan pula perwakilan
Jemaat Ahmadiyah Jawa Timur ikut hadir, diantaranya, Mln. Muharim Awaludin
(mubaligh muslim Ahmadiyah Gersik), Budiyono (Ketua muslim Ahmadiyah Surabaya)
dan Sajid Ahmad Sutikno (warga muslim Ahmadiyah Jombang).
Koordinator Gusdurians Jombang,
Aan Ansori menginfokan sebelum menuju Ponpes Tebuireng, Gusdurians supaya
merapat ke kediaman Ibu Shinta Nuriyah di Jln Juanda Jombang, dengan harapan
bisa berangkat bersama rombongan Ibu Shinta, tidak terkecuali perwakilan Ahmadiyah.
Dengan pakaian yang serba basah
karena diguyur hujan lebat sepanjang jalan dari Surabaya menuju lokasi haul,
perwakilan Ahmadiyah Jatim tetap melaju demi tidak ketinggalan acara. Tibalah
di rumah kediaman ibu Shinta, sudah banyak kawan-kawan Gusdurians berkumpul
lebih awal bersama Aan Ansori. Kami pun ikut bergabung. Setelah menunggu lebih
sejam, kami pun berangkat bersama rombongan ibu Shinta ke Ponpes Tebuireng.
war
0 komentar:
Posting Komentar